Selisih Tukin Dapat Diselesaikan, Heri Tantang Guru Agama Katolik Hasilkan Kualitas Pendidikan Mumpuni

Maumere (Humas) – Dihadapan para guru agama Katolik, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Herman Yosep Reda Lete, S.Ag.,MAB berharap agar selisih tukin secepatnya diselesikan sesuai proses yang berlaku. Namun lebih jauh, mantan KTU Kemenag TTU ini berpesan agar para guru agama Katolik tidak menghilangkan kewajiban yang jauh lebih penting tentang membangun kualitas pendidikan.
“Harapan agar proses ini segera diselesaikan. Namun yang lebih dituntut saat ini adalah guru agama Katolik mesti mengembangkan kulaitas pendidikan”, terang Heri. Beliau mengungkapkan bahwa selisih tukin yang ada menjadi bahan evaluasi lanjutan bagi semua pihak agar sesegera mungkin diselesaikan, sambil dengan komitmen bersama melengkapi dokumen yang menjadi kewajiban para guru agama Katolik.
“Ketika dibutuhkan kelengkapan, para guru agama Katolik mesti siap. Hal ini sangat membantu proses penyelesaiannya. Tentunya sesuai petunjuk teknis yang ada”, terang Kakankemenag.
Lebih lanjut, Kakankemenag berpesan agar tindaklanjut yang lebih urgen dan menjadi model serta harapannya adalah guru agama Katolik harus lebih interaktif sambil dengan kreasi dan inovasi mengembangkan mentalitas anak didik, memberi spirit yang berarti agar kualitas yang dihasilkan sungguh membawa andil bagi bangsa dan negara. Heri menyebutnya dengan belajar dari univeristas kehidupan.
“Ruang akademis adalah hal pasti, tetapi lebih dari itu setiap kita dituntut untuk mencermati kenyataan yang ada sambil belajar dan menemukan solusi alternatif bagi pengembangan kehidupan”, tuturnya.
“Sebagai orang Katolik, ada universitas kehidupan, tempat menimba segala unsur penting kehidupan. Bahwa sesungguhnya, ilmu itu harus terus dipelajari. Guru jangan putus asa untuk mencari referensi pembelajaran sesuai konteks yang ada saat ini”, tutupnya.
Hadir mendampingi Kakankemenag, Krensentia Reo, S.Sos, Kepala Seksi Pendidikan Katolik.**(Deddy/Humas/Mof/evan)