Ini Logo Kementerian Agama Yang Benar

Jakarta (Inmas)- Bertebarnya berbagai variasi logo Kementerian Agama di Internet sering kali menimbulkan kebingungan dan kesalahan dalam menggunakan logo Kementerian Agama. Karena itu, Kepala Bagian Humas Biro Humas, Data, dan Informasi Setjen Kementerian Agama RI, H. Rosidin, SSi, MM, pada kegiatan Pelatihan Pengelolaan Media Sosial dan Siber serta Penanganan Media Online Kementerian Agama yang dilaksanakan di lantai 2 Operation Room Biro HDI Kemenag RI, Selasa (08/05/2018), merasa perlu menegaskan kembali tentang logo Kementerian Agama yang benar.
"Pada rangkaian kapas, batangnya bewarna hijau. Sedangkan pada padi baik tangkai maupun bulir-bulirnya bewarna kuning emas," ujar Rosidin.
Selama ini, lanjutnya, banyak variasi logo Kemenag yang digunakan sesuai dengan kemauan masing-masing. Padahal logo Kementerian Agama itu hanya satu bentuknya dan harusnya seragam di mana saja. Karena itu, ia meminta agar para Kasubbag Inmas atau staf yang mewakili untuk sungguh-sungguh memperhatikan dan mengoreksi penggunaan logo Kementerian Agama.
"Saya minta Bapak-Ibu sebagai Kasubbag dan yang bekerja di Inmas untuk sungguh-sungguh memperhatikan penggunaan logo Kementerian Agama. Kalau bukan kita dari dalam Kementerian Agama sendiri yang menggunakan logo institusi secara benar, maka siapa lagi?" tanyanya retoris.
Sebagai perbandingan, ia kemudian menampilkan logo institusi lain seperti Pertamina pada layar infokus. Ditunjukkannya bahwa ketika dicari di internet (google), logo Pertamina yang muncul seragam. Hal ini berbeda dengan logo Kementerian Agama, yang begitu banyak variasi baik warna maupun font tulisannya.
Selain menekankan penggunaan logo, Rosidin juga meminta para peserta untuk memerhatikan penulisan nama Menteri Agama dan teknis pemasangan foto Menteri pada Baliho atau banner.
Pada bagian selanjutnya dalam sesi awal pertemuan, diberikan pula kesempatan kepada Kabag Data dan Kabag Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) untuk menyampaikan beberapa program mereka. Kabag Data menginformasikan tentang program pembangunan pusat data kemenag, yang dibangun secara bertahap hingga 2019. Diharapkannya seluruh sistem informasi di kemenag, pada 2019 sudah terintegrasi dan digunakan sebagai sumber informasi, untuk publikasi, dan untuk perencanaan. Sementara Kabag TSI, Achmad Gufron, antara lain menekankan pengelolaan jaringan vpn, pengelolaan LAN (penting untuk lalu lintas dan keamanan data), pengelolaan situs resmi kanwil yang masih belum betul-betul secure dan terkait rencana prosedur pengajuan Email Resmi Kemenag.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, sejak Senin (07/05) hingga Rabu (09/05), ini diisi pula dengan pelatihan pengelolaan content media sosial oleh Tim Media Wave Jakarta.* (pw/jose)